Ragu daku
Menatap dirimu
Disetiap ulir jiwaku
Kutampakan keistimewaanku
Linang air mata
T’lah mengalir di ukiran sorot mataku
T’lah membasahi raut wajahku
T’lah menjadi saksi akan
kekecewaanku
Ku paksakan keinginanmu
Ku lanjutkan kemauanmu
Ku biarkan semua keluh kesahku
Disaat ku tatap wajahmu
Dengan sorot kejinya perbuatanmu
Disaat itu pula, riuh hatiku berkecamuk
dihempas kasarnya katamu
Hancur....!
Hancur berkeping-keping
Terserak...!
Dan berhamburan di lubuk perasaanku
Ku larang perasaanku
Tuk membalas perlakuanmu
Demi dirimu
Anakku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar